Sejak ditunjuknya Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia FIFA 2022 oleh (FiFA) pada tahun 2010 lalu, negara di semenanjung Jazirah Arab ini telah menganggarkan dana dengan jumlah Fantastis. dilansir dari Reuters.com, untuk menggelar ajang paling bergengsi sepakbola empat tahunan yang berlangsung 20 November hingga 18 Desember 2022 tersebut, Qatar dilaporkan telah menghabiskan setidaknya $229 juta untuk pembangunan infrastruktur Piala Dunia 2022. Dana fantastis tersebut tidak hanya digunakan untuk pembangunan 8 stadion megah dan kota baru yang bernama Lusail, Qatar juga membangun berbagai fasilitas pendukung salah satunya adalah dibangunnya pembangkit listrik tenaga surya dilahan seluas 1000 hektar atau sekitar 10 km2 bernama Al Kharsaah solar power plant. pembangkit listrik bertenaga sinar matahari tersebut dibangun di wilayah padang pasir yang terletak hanya 80 km di sebelah barat Kota Doha, ibu kota Qatar. Pembangkit listrik Al Kharsaah merupakan pembangkit listrik berbahan bakar nonfosil pertama di Qatar, dibangun secara independen oleh Power-China Guizhou Engineering Co. Al Kharsaah Solar Photovoltaics (PV) Independent Power Producer (IPP) juga merupakan proyek pembangkit listrik tenaga surya skala besar pertama yang di bangun di Qatar, pembangkit listrik tenaga surya ini dikalim dapat menghasilkan listrik sebesar 800 MW. Proyek ini dimiliki dan dioperasikan oleh Siraj 1 SPV; sebuah konsorsium yang dimiliki bersama oleh TotalEnergies & Marubeni (40%) dan Siraj Energy (60%); yang merupakan perusahaan patungan antara QatarEnergy (Qatar Petroleum) dan Qatar Electricity & Air Co (QEWC).
Proyek pembangunan Al Kharsaah solar power plant dimulai pada Juli 2020 dan mulai dioperasikan pada pertengahan Oktober 2022. Secara signifikan, Al Kharsaah meningkatkan penggunaan energi terbarukan dalam campuran konsumsi energi acara sepak bola dan membantu komitmen Qatar untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia netral karbon. Menurut Wei Yujin (wakil manajer proyek Al Kharsaah solar power plant) Dilansir dari DailyChina.Com, “Penghematan karbon dari proyek ini akan digunakan untuk mengimbangi sekitar setengah dari emisi yang dihasilkan selama Piala Dunia dan Diharapkan untuk menyediakan sekitar 1,8 miliar kilowatt-jam listrik bersih ke Qatar setiap tahun, yang dapat memenuhi permintaan listrik dari 300.000 keluarga di Qatar.” Sehingga dapat dikatakan juga bahwa Pagelaran ini telah berkontribusi dalam memberikan warisan energy ramah lingkungan untuk Qatar untuk masa yang akan datang.
Dilansir dari halaman resmi FIFA World Cup 2022 Qatar, Komite Tertinggi FIFA World Cup 2022 Qatar yaitu Supreme Committee for Delivery & Legacy (SC) telah mengumumkan bahwa penghematan karbon dari pembangkit listrik tenaga surya 800 MW baru Qatar juga akan digunakan untuk mengimbangi sekitar setengah dari emisi yang dihasilkan dari negara tuan rumah Piala Dunia FIFA™ tersebut. Proyek Al Kharsaah solar power plant diperkirakan akan melakukan penghematan karbon sebesar 1,8 juta ton untuk Qatar pada tahun 2022. Proyek yang mencakup 10 km2 atau setara dengan 1.400 lapangan sepak bola ini diharapkan juga akan membantu mengurangi jumlah karbon di Qatar secara signifikan.
Dalam Sebuah laporan yang diterbitkan oleh FIFA pada tahun 2021 diperkirakan bahwa pergelaran FIFA World Cup 2022 Qatar akan menghasilkan sekitar 3,6 juta ton emisi karbon. Data tersebut rencananya akan dikumpulkan selama turnamen untuk memperbarui laporan inventarisasi karbon dan menyesuaikan strategi penyeimbangan yang sesuai. Sementara sekitar 50% dari emisi akan dikompensasikan dengan penghematan dari pembangkit listrik tenaga surya, SC akan mendapatkan tambahan 1,5 juta ton melalui proyek pengimbangan karbon yang disetujui oleh Dewan Karbon Global.
SC bekerja sama dengan FIFA telah memprioritaskan aksi iklim selama 12 tahun terakhir, sebagaimana dirinci dalam Strategi Keberlanjutan Piala Dunia FIFA Qatar 2022™. Penyelenggara turnamen telah berkomitmen untuk mewujudkan Piala Dunia netral karbon melalui berbagai inisiatif komprehensif, seperti: angkutan umum gratis untuk penggemar dan pejabat, tidak ada penerbangan domestik, praktik bangunan hijau, daur ulang dan pengomposan ekstensif, dan kendaraan listrik. Piala Dunia FIFA Qatar 2022™ netra karbon merupakan upaya nasional Qatar untuk meningkatkan penggunaan energi terbarukan dalam campuran konsumsi energi acara sepak bola dan membantu komitmen Qatar untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia terbaik.
Redaksi: Amir Fuad Asy’ari
Sumber:
- A. Mills, “Analysis: Qatar scores as World Cup host but may not net long-term goals,” reuters.com, 2022. https://www.reuters.com/lifestyle/sports/qatar-scores-world-cup-host-may-not-net-long-term-goals-2022-05-05/ (diakses pada 29 Nov. 2022).
- P. Pouyanné, “Al Kharsaah, a pioneering solar power plant in Qatar”, TotalEnergies.com, 2022. https://totalenergies.com/projects/renewables-electricity/al-kharsaah-pioneering-solar-power-plant-qatar (diakses pada 29 Nov. 2022).
- Y. Jun dan Z. Huiying, “Chinese-built solar project makes World Cup greener,” chinadaily.com.cn, 2022. https://www.chinadaily.com.cn/a/202211/28/WS6383ecc9a31057c47eba14a2.html (diakses pada 29 Nov. 2022)
- Supreme Committee for Delivery & Legacy, “Qatar’s new solar power plant to help the country deliver a carbon-neutral FIFA World Cup™,” Supreme Committee for Delivery & Legacy, Qatar 2022. https://www.qatar2022.qa/en/news/qatars-new-solar-power-plant-to-help-the-country-deliver-a-carbon-neutral-fifa-world-cup (diakses pada 29 Nov. 2022).
- FIFA, “FIFA Qatar 2022™ Greenhouse gas accounting report,” qatar2022.qa. 2022. https://www.qatar2022.qa/sites/default/files/2022-08/greenhouse-gas-accounting-report-en.pdf#page=23 (diakses pada 29 Nov. 2022).
- Sumber gambar: https://s.thepeninsula.qa/nbhjis (diakses pada7 Jan. 2022).