Jeong dan Jung (2024) melakukan penelitian mengenai prediksi jalan yang memungkinkan untuk dilalui pada gang sempit menggunakan sensor ultrasonic. Mereka berfokus pada pengembangan sistem untuk meningkatkan waktu tanggap darurat di Korea Selatan dengan memanfaatkan sensor ultrasonik yang diintegrasikan ke dalam perangkat pribadi untuk mengukur lebar gang sempit. Sistem ini bertujuan untuk mengatasi tantangan yang ditimbulkan oleh rintangan seperti bangunan yang dibangun secara ilegal, kendaraan yang diparkir secara tidak benar, dan kompleksitas topografi jalan lainnya, dimana hal-hal tersebut yang dapat menghalangi kedatangan kendaraan darurat secara tepat waktu. Keakuratan sistem ini ditunjukkan melalui percobaan dalam jarak 1 meter di depan gang sempit dengan lebar bervariasi antara 270 cm dan 450 cm, mencapai ketepatan dalam margin kesalahan 5 cm. Tingkat akurasi ini memungkinkan penilaian real-time apakah kendaraan darurat dapat melalui jalan tersebut dengan mengidentifikasi titik tersempit di gang tersebut.

Apa saja aplikasi yang potensial dari sistem yang diusulkan selain untuk tanggap darurat?

Sistem yang diusulkan dengan menggunakan sensor ultrasonik untuk mengukur lebar gang sempit memiliki potensi aplikasi selain untuk meningkatkan waktu tanggap darurat. Beberapa aplikasi ini meliputi:

  1. Sistem navigasi cerdas: sistem ini dapat diintegrasikan ke dalam sistem navigasi pintar untuk memberikan informasi real-time kepada pengemudi tentang lebar gang, sehingga mereka dapat merencanakan rute dengan lebih efektif dan menghindari kemacetan atau jalan sempit.
  2. Kendaraan otonom: sensor ultrasonik dapat digunakan pada kendaraan otonom untuk mendeteksi dan beradaptasi dengan lebar gang, memastikan navigasi yang aman dan efisien melalui area padat penduduk.
  3. Perencanaan dan pemeliharaan infrastruktur: sistem ini dapat membantu dalam perencanaan dan pemeliharaan infrastruktur dengan memberikan pengukuran lebar gang yang akurat, memungkinkan alokasi sumber daya yang lebih efisien untuk pembangunan perkotaan dan peningkatan infrastruktur.
  4. Aksesibilitas dan mobilitas: sistem ini dapat digunakan untuk menilai aksesibilitas gang bagi para penyandang disabilitas, membantu mengidentifikasi area-area yang memerlukan modifikasi untuk meningkatkan mobilitas dan aksesibilitas.
  5. Perencanaan dan pengembangan perkotaan: sistem ini dapat menginformasikan keputusan perencanaan kota dengan menyediakan data tentang lebar gang, membantu mengoptimalkan desain, dan pengembangan kota untuk mengakomodasi kebutuhan layanan darurat, pejalan kaki, dan kendaraan.
  6. Pemantauan lingkungan: sistem ini dapat digunakan untuk memantau faktor lingkungan seperti kualitas udara, polusi suara, atau pengelolaan limbah di gang-gang, memberikan wawasan yang berharga untuk perencanaan kota dan pengelolaan lingkungan.
  7. Keamanan dan pengawasan: sistem ini dapat diintegrasikan dengan kamera keamanan untuk meningkatkan kemampuan pengawasan di gang-gang, membantu mencegah kejahatan, dan meningkatkan keamanan publik.
  8. Pariwisata dan navigasi: sistem ini dapat digunakan untuk memberikan informasi kepada wisatawan tentang lebar gang, membantu mereka menavigasi melalui daerah padat penduduk dan menemukan hidden gem.
  9. Logistik dan pengiriman: sistem ini dapat membantu layanan logistik dan pengiriman dengan memberikan informasi real-time tentang lebar gang, memungkinkan operasi pengiriman yang lebih efisien dan efektif.
  10. Research dan development: sistem ini dapat digunakan sebagai platform untuk penelitian di berbagai bidang seperti teknologi sensor, perencanaan kota, dan tanggap darurat, yang berkontribusi pada pengembangan solusi inovatif untuk tantangan perkotaan.

Aplikasi-aplikasi ini menunjukkan potensi sistem yang diusulkan untuk memberikan dampak yang lebih luas pada berbagai aspek kehidupan perkotaan, melampaui waktu tanggap darurat untuk meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan di daerah padat penduduk.

Determining the possibility of passage through narrow alleys using ultrasonic sensors

Yeonchang Jeong, Im Y. Jung

The complex road topography of South Korea presents significant challenges to the timely arrival of emergency vehicles. Compounding the issue, obstacles such as legally or illicitly constructed structures, and improperly parked or stationary vehicles, frequently obstruct the path of emergency vehicles. To address these challenges, this study introduces a novel system aimed at enhancing emergency response times. The system employs ultrasonic sensors that can be integrated into personal devices to measure the width of the numerous narrow alleys prevalent in Korea’s densely populated regions. Experiments demonstrate that within a 1-meter range in front of a narrow alley with widths varying between 270 cm and 450 cm where vehicle maneuvering is possible, it’s possible to accurately gauge the width using two ultrasonic sensors, achieving a precision within a 5 cm margin of error. This level of accuracy enables the practical assessment of whether emergency vehicles can access the area in real-time by identifying the alley’s narrowest point. The proposed system is a cost-effective method using easy-to-buy devices for augmenting emergency preparedness and enhancing emergency response times by ensuring that emergency vehicles can navigate through alleys, thereby fostering a safer living environment.

Referensi: Y. Jeong and I. Y. Jung, “Determining the possibility of passage through narrow alleys using ultrasonic sensors,” International Journal of Advances in Applied Sciences (IJAAS), vol. 13, no. 2, pp. 419–419, Jun. 2024, doi: 10.11591/ijaas.v13.i2.pp419-428.

Redaksi: I. Busthomi