Artkel ini membahas mengenai hubungan antara kepadatan mineral tulang dan diabetes tipe 2 (T2DM). Nugroho dkk. (2024) mengidentifikasi faktor-faktor yang berkaitan dengan kepadatan mineral tulang (BMD) dan risiko osteoporosis pada pasien T2DM. Sebanyak 49 pasien dengan T2DM terlibat dalam penelitian ini, dan ditemukan bahwa sebanyak 61% dari mereka mengalami penurunan BMD. Lebih dari 83% dari mereka yang berusia di atas 60 tahun menunjukkan penurunan status osteopenia dan osteoporosis. Sementara 40% dari mereka yang berusia di bawah 60 tahun hanya mengalami penurunan status BMD.
Beberapa faktor risiko yang telah diselidiki dalam penelitian ini meliputi usia yang lebih tua, awal diagnosis DM, durasi DM, kontrol glikemik, indeks massa tubuh (IMT), penggunaan obat thiazolidinediones (TZD), dan fungsi ginjal. Namun, tidak ada hubungan yang ditemukan antara faktor-faktor tersebut dan penurunan BMD pada pasien T2DM. Temuan ini menekankan pentingnya mempertimbangkan usia sebagai faktor risiko yang signifikan dalam penurunan BMD pada pasien T2DM, terutama mereka yang berusia di atas 60 tahun.
Nugroho dkk. (2024) menekankan bahwa hubungan antara durasi T2DM dan kepadatan mineral tulang (BMD) dipengaruhi oleh usia individu. Pada kelompok usia di atas 60 tahun, durasi diabetes tidak signifikan mempengaruhi BMD. Hasil penelitian mereka menunjukkan dominasi faktor usia dalam menentukan BMD pada individu yang lebih tua dengan T2DM. Namun, pada individu di bawah 60 tahun, durasi diabetes berhubungan signifikan dengan penurunan BMD. Hal tersebut menunjukkan peran lebih penting durasi diabetes dalam menentukan BMD pada individu yang lebih muda. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa usia merupakan faktor penting dalam mempengaruhi hubungan antara durasi T2DM dan BMD. Pada individu yang lebih tua, usia menjadi faktor yang lebih dominan, sedangkan pada individu yang lebih muda, durasi T2DM memiliki pengaruh yang lebih besar.
Bone mineral density and osteoporosis related risk factors in type 2 diabetes mellitus
Heri Nugroho, Rizal Kurniawan, Cahya Tri Purnami
Diabetes mellitus negatively affects bone tissue and unfavourably impacts bone mineral density (BMD), therfore increasing the probability of fractures through pathological mechanisms. This study aimed to explore the factors associated with BMD and osteoporosis risk in individuals with a diagnosis of type 2 diabetes mellitus (T2DM). An investigation was undertaken involving 49 patients diagnosed with T2DM who fulfilled the specified criteria. These individuals underwent BMD assessment as part of a cross-sectional study. The analysis encompassed both univariate and bivariate approaches, utilizing the Chi-square test (X2) and binary logistic regression methods. A total of 30 participants (61%) have decreased BMD. Among the participants aged 60 years and above, 83.4% exhibited a decreased BMD status (osteopenia and osteoporosis), in contrast to the under 60 years age group, in which 40% displayed decreased BMD status. Older age (>60 years) is a risk factor for decreasing bone density onset of diabetes mellitus (DM) diagnosis, duration of DM, glycemic control, body mass index (BMI), use of thiazolidinediones (TZD) drugs, kidney function, were not associated with lower BMD in T2DM patients.
H. Nugroho, R. Kurniawan, and C. T. Purnami, “Bone mineral density and osteoporosis related risk factors in type 2 diabetes mellitus,” International Journal of Public Health Science (IJPHS), vol. 13, no. 2, pp. 488–494, Jun. 2024, doi: 10.11591/ijphs.v13i2.23544.
Redaksi: I. Busthomi