Riset dalam olahraga: Studi kasus sepak bola

Sepak bola adalah olahraga umum di seluruh dunia. Menurut Yustika, sepak bola merupakan salah satu olahraga paling populer di dunia, dengan perkiraan 270 juta orang terlibat di dalamnya. Selain itu, seperti dilansir laman sport stars.id, sepak bola termasuk dalam lima olahraga terpopuler di dunia, di mana olahraga ini menduduki peringkat pertama, disusul kriket, hoki, tenis lapangan, dan bola voli. Sepak bola seperti elemen yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia. Seperti jargon FIFA “Sepak Bola Satukan Dunia”, kehadirannya seakan menjadi alat pemersatu dan selalu menarik perhatian publik. Tahun lalu para pecinta sepak bola di seluruh dunia disuguhkan dengan event yang megah yaitu piala dunia yang diadakan di Qatar sejak Minggu, 20 November 2022 hingga Minggu, 18 Desember 2022. Tentunya hal ini mendapat review hangat di lini masa dan merupakan pusat perhatian dari berbagai kalangan.

Sumber: FIFA

Event 4 tahunan ini adalah momen yang ditunggu-tunggu oleh semua penikmat sepak bola di seluruh dunia. Pada pelaksanaannya, Qatar, negara yang ditunjuk oleh FIFA sebagai tuan rumah juga telah membuka acara (20/11/2022) dengan sangat meriah. Opening ceremony yang digelar di Al Bayt Stadium, Al Khor, pada pukul 21:42 WIB dengan dimeriahkan berbagai artis internasional seperti, personil boyband BTS Jungkook dan penyanyi berkebangsaan India, Nora Fatehi. Lebih lanjut, ada pembeda pada pembukaan kali ini dengan tahun-tahun sebelumnya, yaitu hadirnya Ghanim Al Muftah sebagai duta piala dunia yang menjadi pembaca ayat Al Quran pada pembukaan piala dunia 2022.

Selain itu, berbicara mengenai sepak bola, dinamika yang terjadi bukan hanya mengenai gengsinya sebuah laga antar negara ataupun ketatnya kompetisi, teknologi pun juga memiliki andil dalam ekosistemnya. Dengan pesatnya perkembangan teknologi, cabang olahraga ini juga tidak luput dari dampak semakin canggihnya teknologi yang ada. Sehingga, baik Official team ataupun pemian akan dipermudah dalam menerapkan berbagai skema permainan dan latihan, serta wasit pun akan mudah dalam proses pengambilan keputusan. Selain perkembangan teknologi, sepak bola juga tidak lepas dari tinjauan riset ilmiah.

Berbagai riset telah dilakukan dalam upaya meninjau lebih dalam ataupun untuk mengulik sisi lain dari olahraga ini. Dengan seberjalannya waktu, keragaman riset juga timbul karena sepakbola tidak hanya sebatas permainan 2×45 menit di dalam lapangan. Beragam variabel ataupun debar juga bisa mendasari pengkajian dalam ranah sepakbola. Berikut adalah 5 artikel ilmiah yang membahas sudut pandang tentang sepak bola:

Football players’ preferences for anti-doping education: A cross-country study

Isu terkait doping dalam dunia olahraga sudah menjadi rahasia umum. Skoufa dkk mencoba mengulasnya dalam artikel yang diterbitkan oleh jurnal Performance Enhancement & Health. Artikel ini membahasa tentang pendidikan anti-doping yang merupakan salah salah satu hal penting dalam pemberantasan doping. Sempel dari penelitian ini adalah 630 pemain sepak bola (456 pemain laki-laki; 72.4%) dari Norwegia (n=302), Yunani (n=186) dan Lituania (n=142).

The effect of birth month and seasons on athlete aggression

Artikel yang diterbitkan oleh jurnal EduLearn pada tahun 2021 ini membahas tentang tingkat keagresivitasan pesepakbola yang ditinjau berdasarkan variabel bulan kelahiran. Menurut hasil telaah, atlit yang lahir pada bulan Desember lebih agresiv sedangkan yang lahir di bulan Januari ataupun musim dingin cenderung memiliki tingkat agresiv yang rendah. Selain itu, apabila dilihat dari tempat kelahiran, atlit yang lahir di benua Eropa cenderung memiliki level gresivitas yang tinggi dibandingkan dengan Afrika dan Asia.

‘Welcome to the EPL’: analysing the development of football tourism in the English Premier League

Felipe Tobar dan Gregory Ramshaw dalam artikelnya mengulas tentang dinamika yang terjadi dalam kosep ‘football tourism’ yang terjadi di liga Inggris. Terlepas dari meninggkatnya exposure sebuah klub, ‘football tourism’ juga memiliki sisi yang kurang baik terlebih untuk ‘kesehatan’ suporter lokal. Artikel ini diterbitkan pada tahun 2022 oleh Soccer & Society.

Production, Efficiency, and Corruption in Italian Serie A Football

Journal of Sports Economics menerbitkan artikel ini pada tahun 2014. Artikel ini mengulas tentang skandal Serie A tahun 2006 atau lebih dikenal dengan istilah Calciopoli yang melibatkan beberapa klub besar liga Italia.

Incidence and characteristics of COVID-19 in French professional football players during the 2020–2021 season

Artikel ini diterbitkan oleh Infectious Diseases Now pada tahun 2022. Studi menunjukkan bahwa setengah dari pemain sepak bola profesional dari liga Perancis (572/1217; 47%) terinfeksi oleh
SARS-CoV-2. Meskipun demikian, gejala yang ditunjukkan pun masih tergolong ringan (tanpa memerlukan rawat inap dan tidak ada angka kematian).

Dengan ekosistem yang ada, tidak dapat dipungkiri bahwa tinjauan ilmiah atau riset memiliki nilai dalam keberlangsungan sepak bola. Olahraga yang notabenenya hanya sebatas permainan 22 orang di dalam lapangan juga bisa “berubah” menjadi sebuah aspek penelitian. Karena, pada dasarnya, riset adalah sebuah media untuk mengkaji serta memperluas pengetahuan.

Redaksi: Milzam Adang Rusdianto

Daftar Pustaka: